Sering Jadi Alternatif untuk Diet, Kenali Keunggulan dari Beras Porang

 

12 Agustus 2024
Ilustrasi beras porang. (Foto: Alodokter)

Beras porang menjadi salah satu opsi yang digunakan sebagai pengganti beras putih untuk membantu menurunkan berat badan. Bagaimana faktanya?

Porang, atau Amorphophallus muelleri Blume, adalah tanaman penghasil umbi dengan serat tinggi dan karbohidrat rendah.

Umbinya bulat dengan cekungan di bagian atas. Saat dibelah, dagingnya berwarna kuning keemasan dan mengeluarkan kristal cair berupa asam oksalat. Jika tidak diolah dengan benar, asam oksalat dapat menyebabkan iritasi dan gangguan ginjal.

Porang adalah tanaman asli Asia dan dikenal dengan akarnya yang bertepung. Porang bisa digunakan sebagai alternatif rendah kalori untuk tepung tradisional dalam berbagai hidangan, seperti mi, agar-agar, dan tepung serbaguna.

Sementara itu, beras porang dibuat dari tepung porang yang merupakan jenis alternatif beras rendah karbohidrat dan rendah kalori.

Adapun olahan dari porang terkenal dapat menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, mencegah sembelit, dan aman bagi penderita diabetes.

 

Lebih Rendah Kalori

Berbeda dengan tepung yang berasal dari umbi-umbian lain, tepung porang memiliki karbohidrat dan kalori yang lebih minim.

Menyitat dari situs web CAN Lifestyle, sebagai perbandingan 100 gr tepung porang mengandung sekitar 10 kalori, sedangkan tepung kentang dalam jumlah yang sama mengandung hampir 360 kalori.

Sementara itu, 100 gr nasi putih memiliki 130 kalori dan 28 gr karbohidrat, sedangkan nasi porang hanya memiliki 10 kalori dan 5 gr karbohidrat.

Salah sau faktor yang membuat nasi porang memiliki kandungan nutrisi yang ringan, adalah kandungan serat larut berupa glukomanan (80%).

Sisanya, terdiri atas sejumlah kecil protein, lemak, dan mineral seperti zat besi, seng, mangan, kromium, dan tembaga.

 

Apakah Kandungan Beras Porang Baik untuk Kesehatan?

Kandungan serat larut sangat penting untuk melancarkan buang air besar, meningkatkan kadar gula darah dengan meningkatkan rasa kenyang, menurunkan kadar kolesterol darah, dan sebagainya.

Konsumsi glukomanan setiap hari selama tiga minggu, dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) jika dibarengi dengan perubahan pola makan dan olahraga teratur. Selain itu, kandungan glukomanan juga bisa meringankan sembelit.

Meski demikian, makan nasi porang secara berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu rendah, hingga mengakibatkan hipoglikemia.

Kandungan serat yang tinggi dalam beras porang, pun dapat mengurangi penyerapan kalsium dan zat besi.

Maka dari itu, sebaiknya jangan makan nasi porang secara berlebihan, serta barengi dengan konsumsi makanan tinggi zat besi dan tinggi kalsium di waktu yang berbeda dengan waktu konsumsi nasi porang.

Salah satu tanda konsumsi nasi porang berlebihan, adalah adanya keluhan kembung, diare, sakit perut, dan mual.

 

Perbandingan Beras Porang dan Beras Merah untuk Diet

Beras porang ataupun beras merah sama-sama baik untuk menurunkan berat badan. Ini karena, jumlah kalori dalam beras porang terbilang lebih sedikit dibandingkan pada beras putih.

Sementara itu, beras merah memang sudah diklaim sejak lama sebagai menu makanan penurun berat badan. Dalam 100 gr beras merah yang sudah dimasak terkandung 189 kalori, lebih tinggi dari kalori nasi putih.

Meskipun kalorinya lebih tinggi daripada nasi putih, tetapi nasi merah tetap lebih direkomendasikan sebagai salah satu makanan diet yang sehat.

Selain tinggi kalori, nasi merah juga tinggi serat. Serat inilah yang membuat rasa kenyang lebih lama, sehingga efektif dalam membantu menurunkan berat badan.

 

Efektif Menurunkan Berat Badan?

Diet ekstrem dengan membatasi kalori melalui nasi porang, sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa membuat tubuh kekurangan energi, kekurangan protein, kekurangan lemak, serta kekurangan mineral seperti kalsium, seng dan zat besi.

Akibatnya, Sahabat DAAI bisa merasa lesu dan mengalami kerontokan rambut. Maka dari itu, konsumsi nasi porang secara berlebihan bukan cara yang aman dan berkelanjutan untuk menurunkan berat badan.

Pasalnya, sekali kembali ke pola makan normal, maka berat badan akan naik kembali seperti semula.

Namun, jika hanya memakan porang sesekali untuk membantu mengurangi asupan kalori harian, maka tidak akan menjadi masalah.

Perlu diingat, produk porang tidak memiliki kandungan karbohidrat, sehingga Sahabat DAAI tidak akan mendapatkan jumlah energi yang sama seperti yang didapatkan dari makanan pokok biasa, seperti nasi atau mi.

Sahabat DAAI bisa tetap mengonsumsi biji-bijian utuh, seperti beras merah dan mi atau pasta gandum utuh yang memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dan manajemen berat badan.

Produk makanan tersebut, memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineral seimbang yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: