Singgah di Tzu Chi Center, Anggota Kungfu Shaolin Tampilkan Jurus Bela Diri ke Masyarakat Indonesia

17 September 2024
Penampilan Kungfu Shaolin dari Songshan Shaolin Temple di Provinsi Henan, Tiongkok. Foto: DAAI TV

Sejumlah anggota kungfu shaolin dari Songshan Shaolin Temple di Provinsi Henan, Tiongkok, berkunjung ke Indonesia, pada Senin (16/9).

Sebanyak 21 anggota kungfu shaolin menampilkan sejumlah jurus bela diri kungfu di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Adapun ke-21 anggota Kungfu Shaolin ini, adalah bagian dari 300 anggota sangha mancanegara yang diundang oleh Ditjen Bimas Buddha, Kementerian Agama, ke Indonesia.

Tzu Chi Center menjadi persinggahan mereka sebelum melanjutkan perjalanan ke Magelang, untuk berziarah ke sejumlah candi bersejarah. Di antaranya seperti Candi Plaosan, Candi Mendut, dan Candi Borobudur, pada 18 dan 19 September mendatang.

Ketua Asosiasi Buddhis Provinsi Henan Shi Yongxin menjelaskan, penampilan kungfu shaolin ini bisa menjadi ajang pertukaran budaya antarkedua negara.

Maka (kungfu adalah) suatu seni yang sangat tinggi di luar tugas untuk tujuan kita mencari ketenangan batin, menemukan perdamaian yang ada di masyarakat kita,” ujar Shi Yongxin dalam sambutannya.

Shi Yongxin berharap, penampilan kungfu shaolin ini bisa menebarkan perdamaian, serta memberikan suatu informasi yang baik kepada seluruh umat Buddha dan masyarakat Indonesia.

Kami berharap melalui budaya Shaolin, kami dapat menyebarkan budaya Tiongkok dan agama Buddha dengan lebih baik,” ungkap Shi Yong Xin.

Sebelum dimulai, acara pertunjukan Kungfu ini dibuka dengan penampilan tambur dari Sanggar Barongsai Vihara Mahavira Grha Pusat. Tambur sendiri, merupakan alat musik tradisional berbentuk gendang berukuran yang besar.

Penampilan tambur dari 14 anak muda tersebut, membuat suasana di Tzu Chi Center menjadi lebih intens.

Ketua Sanggar Barongsai Vihara Mahavira Grha Pusat Adrian menjelaskan, ada beberapa bagian dari penampilan tambur yang cukup sulit.

Ini karena, mereka tetap harus kompak di tengah perbedaan pukulan dan ritme masing-masing anggota.

“Itu challenge-nya untuk yang tambur. Belajar mengontrol emosi, egois diri sendiri,” jelas Adrian kepada DAAI TV.

Setelah itu, penampilan dilanjutkan oleh Gazpar Araja yang membawakan musik menggunakan alat musik sasando dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

(Penampilan Kungfu Shaolin di Tzu Chi Center)

 

Memukau Penonton

Pada kesempatan tersebut, sejumlah relawan, staf badan misi Tzu Chi, serta masyarakat menyaksikan secara langsung penampilan para pendekar Kungfu ini.

Anak-anak muda asal Tiongkok tersebut, sukses membuat kagum penonton dengan gerakan akrobatik yang disertai dengan sejumlah jurus bela diri kungfu yang mereka pelajari sebelumnya.

Tegas dan memukau, terlihat dari wajah para pendekar muda ini yang menampilkan sejumlah jurus bela diri, baik yang dilakukan secara perorangan maupun berkelompok.

Para anggota Sanggar Barongsai Vihara Mahavira Grha Pusat yang membuka penampilan pendekar shaolin, juga memiliki kesan tersendiri ketika menyaksikan pertunjukan para pendekar muda asal Tiongkok ini.

Ketangguhan, ketangkasan fisik, dan fokus dalam menampilkan pertunjukan, menjadi pelajaran yang bisa diambil para para penonton, sehingga bisa menampilkan pertunjukan yang memukau.

“Keren, ya, bisa lompat-lompat. Bisa membengkokkan benda yang tajam, segala macam itu kayak di luar pemikiran kita. Kok bisa, sih, sekeren itu. (Untuk shaolin harapannya bisa) terus berkembang sih yang pasti, karena zaman sekarang kita tidak tahu ke depannya gimana. Tetaplah berkembang shaolin,” kata Adrian.

Salah satu anggota kungfu shaolin yang tampil dalam acara tersebut, adalah Wang Ya Zhou (17). Anak muda yang belajar seni bela diri legendaris sejak usia kanak-kanak ini, tampil dengan gerakan kungfu yang menawan.

Budaya Shaolin terdiri dari bergerak dan berdiam. Bergerak adalah kungfu shaolin, berdiam adalah meditasi. Saya berharap pertunjukan kungfu ini dapat menyebarkan semangat, berupa kesehatan, welas asih, dan kebijaksanaan shaolin kepada semua orang,” ungkap Wang Ya Zhou.

Pemuda yang rutin berlatih seni bela diri ini, bertekad melestarikan sekaligus memperkenalkan kungfu shaolin kepada dunia.

Para anggota bela diri Kungfu Shaolin berharap, penonton yang hadir dapat menikmati pertunjukan ini.

Bukan hanya sekadar hiburan, tetapi momen ini bisa menjadi cara mempererat hubungan persahabatan kedua negara.

Melalui acara penampilan kungfu shaolin ini, saya berharap penonton dapat merasakan semangat dari budaya shaolin,” tutup Wang Ya Zhou.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: