Termahal di Dunia! Karya Pisang Dilakban Ini Terjual Rp98 Miliar dalam Lelang
28 November 2024
Instalasi karya seni sederhana berupa pisang yang dilakban di dinding berhasil dilelang dengan nominal fantastis, yakni mencapai Rp98,6 miliar. Apa keunikannya?
Karya seni pisang ini bernama Comedian (2019), yakni berupa pisang yang ditempelkan di dinding dengan lakban perak.
Comedian dilelang, pada Rabu (20/11), di lelang Sotheby’s The Now and Contemporary, New York, Amerika Serikat. Tawaran yang dimenangkan jauh melampaui perkiraan rumah lelang sebesar USD 1 juta hingga USD 1,5 juta (Rp15,8 miliar-Rp23,7 miliar).
Karya seni milik seniman Italia Maurizio Cattelan ini, laku terjual seharga USD 6,2 juta (Rp98,3 miliar asumsi kurs Rp15.863) di balai lelang Sotheby’s setelah melalui proses tawar-menawar selama 7 menit.
Pisang ini sendiri pertama kali terjual seharga Rp1,8 miliar pada 2019 dan terus menjadi pembicaraan publik. Kini, harga karya seni tersebut melejit sampai hampir 50x lipat.
Menyitat dari The Art Newspaper, sebelum menemukan pemenang lelang, para penawar menaikkan harga penawarannya hingga USD 5,2 juta (Rp82,4 miliar).
Sotheby’s mengatakan, pemenang lelang ini adalah Justin Sun, seorang kolektor asal China dan pendiri platform mata uang kripto Tron.
Bukan hanya kali ini Sun memenangkan lelang barang yang unik. Sebelumnya, Sun pernah menawar lot lelang heboh lainnya, termasuk membeli patung Giacometti senilai USD 78 juta (Rp1,2 triliun) di Sotheby’s pada tahun 2021.
Sun juga mengeklaim nyaris gagal mendapatkan Non-Fungible Token (NFT) yang memecahkan rekor di awal tahun yang sama.
Menurut Sun, karya Comedian mewakili fenomena budaya yang menjembatani antara dunia seni, meme, dan komunitas mata uang kripto.
“Saya yakin karya ini akan menginspirasi lebih banyak pemikiran dan diskusi di masa depan, serta akan menjadi bagian dari sejarah,” ujar Sun dikutip dalam keterangannya, Kamis (28/11).
Setelah memenangkan lelang ini, Sun berencana untuk memakan pisang tersebut sebagai cara untuk menghormati posisinya dalam sejarah seni dan budaya populer.
(Instalasi seni berjudul “Comedian”. Foto: Sotheby’s)
Kenapa Pisang Dilakban Jadi Karya Seni Mahal?
Seni “pisang dilakban” awalnya dipandang sebagai lelucon oleh sebagian besar masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Maurizio Cattelan sendiri menyebut, “Itu adalah komentar yang tulus dan merupakan refleksi dari apa yang kami hargai.”
Komentar ini pun memicu perdebatan tentang nilai seni kontemporer. Sebelumnya, karya ini laku terjual Rp1,8 miliar saat debutnya di Miami, AS, pada 2019.
Meskipun banyak orang yang skeptis, tetapi penjualan tersebut justru membuka diskusi global. Kini, pisang ini dianggap mewakili ironi sekaligus absurditas seni modern.
Pengamat seni, Oliver Barker, menyebut lelang terbaru ini sebagai momen bersejarah.
“Ini adalah kata-kata yang tidak pernah saya bayangkan akan saya katakan: Pisang itu terjual seharga Rp98 miliar,” katanya usai lelang.
Pisang Mahal yang Bisa Dimakan
Karya seni ini semakin viral setelah beberapa kali “dimakan” oleh orang banyak orang. Pada tahun 2019, seorang seniman mencabut pisang ini dari instalasi tembok galeri dan menyantapnya.
Meski demikian, instalasi pisang tersebut segera diganti dan petugas tidak memberikan hukuman apa pun kepada orang yang memakannya.
Di tahun 2023, seorang mahasiswa seni di Korea Selatan juga melakukan hal serupa. Aksi ini menjadi perhatian karena pisang tersebut dipajang di Museum Leeum, Seoul. Meski dimakan, pihak museum menggantinya dengan pisang baru tanpa masalah.
Lena Stringari, kepala konservator Guggenheim, menjelaskan cara memelihara seni ini.
“Pisang harus diganti setiap 7-10 hari dan ditempelkan di dinding menggunakan lakban perak,” jelasnya.
Lelang Menggunakan Mata Uang Kripto
Justin Sun sendiri melakukan pembayaran lelang menggunakan mata uang kripto. Sotheby’s mengatakan, sebelum penjualan mereka mengumumkan bahwa pembayaran lelang bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto.
Setelah memenangkan lelang, Sun akan mendapatkan satu gulungan lakban, satu buah pisang, serta mendapatkan sertifikat keaslian dan instruksi khusus dari Cattelan tentang cara memajang karya tersebut.
Meski demikian, pisang ini kemungkinan besar sudah tidak segar lagi. Sotheby’s menyebut pembeli akan menerima instruksi tertulis untuk mengganti pisang sesuai kebutuhan. Dokumentasi 14 halaman itu mencakup tata cara pemasangan, hingga penggantian pisang baru.
o0hba6