Tidak Bisa Sembarangan, Bagaimana Aturan untuk Ibu Hamil Bepergian Pakai Pesawat?
Penumpang pesawat perlu mematuhi aturan dan syarat penerbangan sebelum bisa melakukan perjalanan udara. Lalu, bagaimana aturan untuk ibu hamil yang ingin naik pesawat?
Penumpang wanita yang sedang mengandung, perlu mengikuti beberapa aturan khusus jika ingin bepergian menggunakan pesawat komersil.
Umumnya, pihak maskapai punya persyaratan usia kehamilan dan kesehatan bagi para ibu hamil, demi memastikan keamanan penumpang dan kandungannya.
Ibu hamil dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan ringan hingga gangguan parah selama perjalanan di udara.
Gangguan yang paling umum terjadi, adalah kram dan pembengkakan kaki atau mata kaki. Hal ini, umumnya terjadi selama penerbangan di atas 3-5 jam.
Adapun gangguan yang lebih serius bisa berupa pembekuan darah atau thrombosis vena. Gejala thrombosis pembuluh vena, yakni bagian belakang kaki terutama di bawah lutut mengalami pembengkakan, nyeri dan merah. Penyebab kedua gangguan tersebut, adalah kurang lancarnya peredaran darah.
Bagaimana Aturan Ibu Hamil Naik Pesawat?
Menyitat dari situs web RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, saat terbaik bagi ibu hamil untuk terbang adalah ketika usia kehamilan 14 minggu-27 minggu.
Pasalnya, pada usia kehamilan 14 minggu, ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan sudah lebih kuat secara fisik.
Sebelum usia kandungan mencapai 14 minggu, sebaiknya ibu hamil tidak bepergian menggunakan pesawat.
Ini karena, di usia awal kandungan biasanya ibu hamil masih sering mengalami mual dan pusing. Kondisi tersebut, bisa menimbulkan gangguan lainnya jika dipaksakan. Selain itu, risiko keguguran juga lebih tinggi di usia awal kehamilan.
Di sisi lain, saat usia kehamilan di atas 36 minggu, ibu hamil tidak lagi diperbolehkan untuk bepergian dengan pesawat terbang.
Namun, jika yang dikandung adalah bayi kembar, maka batasnya menjadi 32 minggu. Batas usia kandungan tersebut diukur dari tanggal penerbangan pulang.
Menurut American Colage of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), perjalanan menggunakan pesawat bagi ibu hamil dapat dikategorikan aman, asalkan memenuhi beberapa syarat.
Di antaranya perjalanan yang dilakukan tidak sering selama kehamilan, mempertimbangkan usia kandungan di bawah usia 36 minggu, serta tidak memiliki komplikasi saat hamil.
Kebijakan lain yang diberikan oleh Internasional Air Transports Association (IATA), adalah ibu hamil dapat menggunakan pesawat selama mempertimbangkan riwayat kesehatan dan kehamilan sebelumnya, serta waktu terbang tidak melebihi 4 jam.
Pertimbangan dari kebijakan tersebut, juga dapat didukung dengan keterangan dari dokter ketika ibu hamil akan check in.
Nantinya, pihak dari maskapai akan meminta surat keterangan dari dokter yang dapat mewakili kondisi kesehatan ibu dan janin.
Perlu dicatat, beberapa maskapai penerbangan di Indonesia juga memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan syarat terbang bagi ibu hamil.
Meski demikian, semua maskapai penerbangan melakukan kebijakan yang sama, yakni ibu hamil harus mengisi formulir medis khusus bagi ibu hamil sebelum melakukan perjalanan.
Tips Naik Pesawat bagi Ibu Hamil
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan menggunakan pesawat bisa tetap nyaman bagi para ibu hamil.
- Riset Pertolongan Medis Terdekat: Beberapa hari sebelum keberangkatan, pastikan untuk mengecek secara terperinci informasi rumah sakit, atau tempat pertolongan medis terdekat dari bandara atau lokasi tujuan.
- Informasikan Petugas: Informasikan ke petugas di counter check in bandara terkait kondisi ibu hamil agar petugas bisa mempersiapkan kebutuhan selama penerbangan.
- Gunakan Pakaian yang Nyaman: Gunakan pakaian longgar dan alas kaki yang nyaman digunakan selama bepergian. Bawa juga beberapa perlengkapan tambahan yang bisa menunjang kebutuhan saat perjalanan.
- Bawa Obat-obatan Pribadi: Pastikan untuk membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan, untuk menjaga kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
- Konsumsi Makanan Sehat: Pilih makanan sehat dan mudah dicerna selama perjalanan. Hindari makanan yang terlalu pedas atau berlemak.
- Pergi Bersama Pendamping: Pastikan ibu hamil bepergian dengan pendamping dan datang beberapa jam sebelum keberangkatan agar tidak terburu-buru.