Triliuner Berhati Hijau, Pengusaha Ini Sumbangkan Perusahaannya untuk Selamatkan Bumi
Yvon Chouinard (86) pendiri perusahaan Patagonia menyerahkan perusahaannya kepada sebuah yayasan yang berfokus pada perubahan iklim. Apa alasannya?
Setelah puluhan tahun mendirikan perusahaan Patagonia, Yvon Chouinard yang enggan menjadi miliarder karena pandangannya yang tidak konvensional terhadap kapitalisme, telah menyerahkan perusahaannya.
Patagonia yang berbasis di Ventura, California, adalah perusahaan swasta yang berfokus menjual pakaian untuk hiking dan aktivitas luar ruangan.
Beroperasi sejak tahun 1973, pendapatan perusahaan Patagonia pada tahun ini diperkirakan mencapai USD 1,5 miliar, sedangkan kekayaan bersih Chouinard mencapai USD 1,2 miliar.
Selama ini, Patagonia yang berbasis di California telah rutin menyumbangkan 1% dari keuntungan tahunannya untuk para aktivis akar rumput.
Namun, alih-alih menjual perusahaan atau menjadikannya perusahaan publik, Chouinard bersama istri dan kedua anaknya yang sudah dewasa, telah mengalihkan kepemilikan mereka atas Patagonia kepada sebuah yayasan dan organisasi nirlaba.
(Patagonia. Foto: Laure Joliet untuk The New York Times)
Menyumbangkan Perusahaan untuk Bumi
Patagonia yang bernilai USD 3 miliar (Rp 47,6 triliun asumsi kurs Rp15.866) disumbangkan demi melawan perubahan iklim, serta fokus pada isu dan lingkungan.
Menyitat dari The New York Times, organisasi nirlaba tersebut dibentuk untuk menjaga kemandirian perusahaan dan memastikan bahwa semua keuntungannya (sekitar Rp1,6 triliun per tahun) digunakan untuk memerangi perubahan iklim, serta melindungi lahan yang belum dikembangkan di seluruh dunia.
Langkah yang tidak biasa ini, dilakukan sejalan dengan sikap Chouinard yang telah lama mengabaikan norma-norma bisnis, serta sebagai bukti cintanya terhadap lingkungan.
“Semoga hal ini akan mempengaruhi bentuk kapitalisme baru yang tidak berakhir antara beberapa orang kaya dan sekelompok orang miskin. Kami akan memberikan jumlah uang yang maksimal kepada orang-orang yang secara aktif bekerja untuk menyelamatkan planet ini,” ujar Chouinard dikutip dalam wawancaranya, Rabu (20/11).
Setelah disumbangkan, Patagonia akan terus beroperasi dengan menjual jaket, topi, celana ski, dan perlengkapan lainnya. Bedanya, keluarga Chouinard yang sebelumnya mengendalikan Patagonia, tidak akan lagi memiliki perusahaan tersebut.
Membagikan Saham
Pada bulan Agustus 2022, keluarga Chouinard mendirikan Patagonia Purpose Trust untuk mengalihkan sekitar 2% kepemilikan saham keseluruhan untuk isu lingkungan.
Patagonia Purpose Trust dibangun untuk memastikan bahwa Patagonia memenuhi komitmennya menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial, serta memberikan keuntungannya untuk tujuan yang baik. Diketahui, Patagonia Purpose Trust berhasil mengumpulkan sekitar Rp1,5 triliun setiap tahunnya untuk lingkungan.
Keluarga Chouinard kemudian menyumbangkan 98% saham biasanya dari Patagonia, kepada organisasi nirlaba yang baru saja didirikan bernama Holdfast Collective.
Kini, organisasi tersebut menjadi penerima semua keuntungan perusahaan dan akan menggunakan dana tersebut untuk memerangi perubahan iklim.
Dengan menyumbangkan sebagian besar aset mereka selama masa hidupnya, maka keluarga Chouinard telah mengukuhkan diri sebagai salah satu keluarga yang paling berjiwa sosial di negara ini.
Sejauh ini, Patagonia telah menyumbangkan USD 50 juta kepada Holdfast Collective, serta berencana dapat menyumbangkan USD 100 juta lagi tahun ini.
“Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan perusahaan ini karena saya tidak pernah menginginkan sebuah perusahaan. Saya tidak ingin menjadi seorang pengusaha. Sekarang saya bisa saja meninggal besok dan perusahaan akan terus melakukan hal yang benar selama 50 tahun ke depan, dan saya tidak perlu ada di sini,” ungkap Chouinard.
(Yvon Chouinard. Foto: Meridith Kohut untuk The New York Times)
Tetap Rendah Hati
Bagi sebagian orang, kegiatan filantropi yang dilakukan keluarga Chouinard tidak terlalu mengejutkan.
Pengusaha dengan hobi memanjat tebing ini, bahkan pernah menghabiskan berminggu-minggu di Pegunungan Rocky dengan hanya makan makanan kucing kalengan yang dicampur dengan oatmeal, kentang, serta makanan lain yang diburunya sendiri.
Saat ini, bahkan Chouinard masih mengenakan pakaian usang dan mengendarai mobil tua, sambil menikmati waktunya di rumahnya yang sederhana.
Bisa dibilang, Patagonia menjadi sebuah perusahaan yang mencerminkan prioritas idealismenya dan istrinya.
Ketika penjualan Patagonia melonjak, kekayaan bersih Chouinard sendiri juga terus meningkat. Namun, hal ini membuat Chouinard tidak nyaman karena ia membenci kekayaan yang berlebihan.
“Saya terdaftar di majalah Forbes sebagai miliarder, yang membuat saya sangat kesal. Saya tidak punya uang USD 1 miliar di bank. Saya tidak mengendarai Lexus,” kata Chouinard.
Melalui suntikan dana dari Patagonia, Holdfast Collective akan berfokus pada penyelamatan iklim berbasis alam, seperti melestarikan lahan liar.
Bagi keluarga Chouinard, hal ini bisa membuatnya tenang karena tahu apa yang akan terjadi pada perusahaannya setelah ia tiada.
“Saya merasa sangat lega karena telah menata hidup saya. Bagi kami, ini adalah solusi yang ideal,” tutup Chouinard.