Ulurkan Cinta Kasih, Tzu Chi Indonesia Berikan Bantuan Logistik dan Kesehatan untuk Korban Banjir Bekasi
6 Maret 2025

Yayasan Buddha Tzu Chi melaksanakan Bakti Sosial (baksos) Tanggap Bencana di Bekasi Timur, Jawa Barat, pada Rabu (5/3). Apa saja bantuannya?
Hujan deras yang menguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) belakangan ini mengakibatkan beberapa titik mengalami banjir.
Musibah banjir ini mengakibatkan ratusan rumah mengalami kerusakan dan banyak warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Menanggapi hal ini, Yayasan Buddha Tzu Chi berkomitmen memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana di Desa Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Jawa Barat, yang terdampak bencana banjir sejak 3 Maret 2025.
Yayasan Buddha Tzu Chi membuka posko pengungsian di Sekolah Global Persada Mandiri (GPM), untuk memberikan bantuan dan mengobati warga yang terluka.
GPM mulai dibuka bagi warga pengungsi yang membutuhkan tempat berteduh, mulai 4 Maret 2025 siang.
“Semakin malam semakin banyak pengungsi ke sini,” ujar Andi yang merupakan pemilik Sekolah GPM sekaligus relawan Tzu Chi komunitas Bekasi, dikutip Kamis (6/3).
Sejak dibuka, setidaknya ada puluhan warga terdampak banjir yang berdatangan dan mengungsi ke GPM. Sebagian besar dari mereka adalah warga area Jl. Irigasi yang memang tidak jauh dari GPM.
Setidaknya ada 81 relawan Tzu Chi yang bergiliran memberikan bantuan dan perluasan cinta kasih terhadap warga terdampak banjir di wilayah Kota Bekasi.
(Penyerahan bantuan kepada korban bencana)
Memberikan Paket Sembako
Dalam kesempatan ini, Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan 200 paket bantuan logistik berupa selimut, sarung, alat mandi, tikar, ember, payung, dan juga air mineral.
Tidak hanya itu, Yayasan Buddha Tzu Chi juga memberikan bantuan kesehatan untuk membantu mengobati warga yang terluka.
Bantuan kesehatan ini diberikan oleh 5 dokter dan 1 apoteker anggota TIMA Cikarang. Sejak posko dibuka, mereka terlihat sibuk memeriksa beberapa warga dan menyediakan obat yang diperlukan.
Andi menjelaskan, warga yang mengungsi di GPM sangat bervariasi, mulai dari lansia sampai bayi berusia 8 bulan.
“Penyakitnya juga sangat beragam. Ada yang batuk, pilek, demam, ada juga yang luka-luka kaki,” kata Andi.
(Relawan tim konsumsi yang bekerja tanpa henti, mempersiapkan makanan dalam jumlah yang cukup bagi para pengungsi yang berada di aula Sekolah GPM Bekasi juga sekitarnya)
Tidak berhenti di situ, Tzu Chi juga turut memberikan bantuan makanan untuk para warga terdampak bencana. Sebanyak 460 porsi nasi disediakan untuk makan siang, makan malam, hingga persiapan sahur.
Bukan hanya di satu titik, beberapa warga dari luar juga ada yang memohon bantuan nasi bungkus untuk dibawa ke area pengungsian lainnya.
“Selain itu juga kami mendirikan dapur umum yang tentunya juga dibantu bahan-bahannya. Salah satunya dari Yayasan Buddha Tzu Chi, yaitu beras, minyak, mi DAAI, dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Andi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat dan pemangku kepentingan setempat, untuk terus memberikan bantuan sosial dan kesehatan selama minimal tiga hari ke depan.
Andi berharap, kondisi banjir yang melanda wilayah Bekasi dan sekitarnya bisa cepat selesai, sehingga warga bisa kembali beraktivitas dengan normal.
“Tetap semangat, jaga kesehatan, semoga kondisi ini atau bencana ini cepat selesai,” tutup Andi.