Waspada Keracunan! Begini Ciri Cincau Berformalin yang Berbahaya bagi Tubuh
16 April 2025

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Serang menemukan produk cincau dan agar-agar berformalin. Apa ciri-cirinya?
BBPOM di Serang bersama dengan petugas Polda Banten dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten, Serang menggerebek produsen cincau, serta agar-agar hijau dan merah berformalin di Kampung Kadugenep Sabrang, Desa Kadugenep, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, pada Rabu (19/3).
Diketahui dalam satu hari pelaku bersama karyawan bisa memproduksi cincau sampai 500 kaleng atau sekitar 900 kg.
Dari lokasi penggerebekan, petugas mengamankan hampir 13 ton produk pangan berupa cincau hitam, serta agar-agar hijau dan merah yang terbukti mengandung formalin.
Tidak hanya produk pangan, BBPOM juga mengamankan bahan baku dan alat produksi yang digunakan oleh produsen.
Pengungkapan ini, merupakan tindak lanjut dari hasil intensifikasi pengawasan pangan sebelumnya, di Pasar Petir Kabupaten Serang, Pasar Rangkas Kabupaten Lebak, dan Pasar Badak Kabupaten Pandeglang.
Kepala BBPOM di Serang Mojaza Sirait menyampaikan, berdasarkan temuan di ketiga pasar tersebut, pihaknya kemudian melakukan penelusuran untuk mencari produsennya.
Setelah melakukan upaya-upaya penelusuran, BBPOM di Serang menemukan lokasi produsen tersebut yang terletak di Kampung Kadugenep Sabrang.
Mojaza menegaskan, konsumsi produk pangan yang mengandung formalin dalam jangka panjang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, dan bahkan dapat menyebabkan kanker.
Oleh karena itu produsen yang memproduksi pangan olahan mengandung bahan berbahaya tersebut akan diproses sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
(Sidak cincau berformalin. Foto: youtube.com/@balaibesarpomdiserang1642)
Ciri Cincau Berformalin
Meskipun tidak selalu mudah dikenali hanya dengan melihat, berikut adalah beberapa ciri cincau yang mungkin mengandung formalin.
- Tekstur yang Sangat Kenyal dan Keras: Cincau berformalin cenderung memiliki tekstur yang lebih kenyal, keras, dan tidak mudah hancur saat ditekan dibandingkan dengan cincau alami yang lebih lembut.
- Tidak Mudah Berair: Cincau alami biasanya akan mengeluarkan sedikit air jika dibiarkan beberapa waktu, sedangkan cincau berformalin cenderung lebih kering dan tidak mudah berair.
- Tidak Mudah Rusak atau Basi: Cincau alami memiliki daya tahan yang terbatas dan akan mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan setelah beberapa waktu di suhu ruang. Cincau berformalin bisa bertahan lebih lama tanpa terlihat rusak.
- Bau yang Menyengat (Kurang Sedap): Meskipun tidak selalu tercium kuat, beberapa orang mungkin mencium bau yang agak menyengat atau tidak segar pada cincau ber Cincau alami memiliki aroma langu khas daun cincau yang lembut.
- Warna yang Terlalu Pekat: Beberapa sumber menyebutkan bahwa cincau berformalin mungkin memiliki warna hitam yang lebih pekat dan tidak alami. Cincau hitam alami biasanya memiliki sedikit warna cokelat di bagian tepinya.
Bahaya Cincau Berformalin
Penggunaan formalin dalam makanan sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahaya formalin dapat bersifat akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang).
Bahaya Akut
- Iritasi: Formalin sangat iritatif dan dapat menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan, hidung, dan mata jika tertelan, terhirup, atau terkena langsung.
- Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, sakit perut, dan diare dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan berformalin. Dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan luka atau peradangan pada lambung dan usus.
- Gangguan Pernapasan: Jika terhirup, formalin dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dan iritasi saluran pernapasan. Pada penderita asma atau bronkitis, formalin dapat memperparah gejala.
- Alergi: Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan pembengkakan dapat terjadi pada orang yang sensitif terhadap formalin.
- Iritasi Mata: Mata bisa menjadi perih, merah, dan berair jika terpapar uap formalin.
- Sakit Kepala dan Pusing: Keracunan formalin juga dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing.
- Kerusakan Organ: Dalam dosis tinggi, formalin dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, limpa, dan pankreas.
Bahaya Kronis
- Kanker: Formalin telah diklasifikasikan sebagai karsinogenik (zat pemicu kanker) oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC). Konsumsi formalin dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker, terutama kanker nasofaring, leukemia, dan kanker paru-paru.
- Kerusakan Organ: Paparan formalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ-organ vital seperti hati dan ginjal.
- Gangguan Sistem Saraf Pusat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap formalin dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, seperti gangguan tidur, mudah marah, gangguan keseimbangan, penurunan daya ingat, dan sulit berkonsentrasi.
- Gangguan Reproduksi: Pada wanita, paparan formalin jangka panjang dikaitkan dengan gangguan haid dan sterilitas. Pada hewan percobaan, formalin juga menunjukkan efek negatif pada reproduksi.
- Masalah Kulit Kronis: Paparan berulang dapat menyebabkan dermatitis (peradangan kulit), kulit kering, dan ruam yang berkepanjangan.
- Dalam kasus keracunan yang parah, formalin dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Website Bokep, nonok kontol memek kudo
2kweo8
oWPeBg MLEPPdN HyMuFzQO Vvfu VQlC ECIT eINac
qy1myn