Motor berbahan bakar air dari SMK Teknologi Balung. (Foto: CNN Indonesia)

SMK Teknologi Balung, di Jember, Jawa Timur, menawarkan harapan baru dengan menciptakan motor berbahan bakar air. Bagaimana cara kerjanya?

Sebagaimana diketahui, perubahan iklim dan polusi udara menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan lingkungan hidup.

Salah satu penyumbang polusi udara, adalah kendaraan bermotor. Kendaraan ini menjadi moda transportasi yang digunakan untuk mobilitas sebagian besar masyarakat Indonesia.

Kontribusi kendaraan bermotor terhadap emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara pun sangat signifikan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut inovasi teknologi ramah lingkungan menjadi hal yang sangat penting.

Hal inilah yang dilakukan SMK Teknologi Balung, dengan menciptakan motor berbahan bakar air. Konsepnya sederhana, tetapi termasuk revolusioner karena menggantikan bahan bakar konvensional dengan air sebagai sumber energinya.

Mengutip dari situs web Vokasi Kemdikbud, motor berbahan air ini merupakan pengembangan dari motor berbahan bakar gas elpiji yang telah lebih dahulu dikerjakan.

“Bahan bakar kemarin-kemarin, kan, sulit. Jadi mulai dari sulitnya bahan bakar, harga bahan bakar minyak (BBM) terus melonjak tinggi, kita membuat bahan bakar alternatif contohnya seperti air, LPG, dan listrik,” ucap Danang dikutip dalam keterangannya, Senin (13/5).

(Motor berbahan bakar air. Foto: ANTARA)

 

Cara Kerja Motor Berbahan Bakar Air

Guru Jurusan Teknik Sepeda Motor, SMK Teknologi Balung, Danang Wahyudi Hidayat, menyampaikan bahwa para siswa menggunakan barang bekas tidak terpakai untuk membuat inovasi ini.

Di antaranya seperti potongan pipa paralon yang berfungsi sebagai tabung generator penyimpan air, alumunium bekas antena, botol bekas, kabel, stenlis, serta baterai.

Motor berbahan bakar air ini, hanya bisa diaplikasikan menggunakan air dengan kadar asam rendah. Untuk membuat kadar tersebut, air perlu dicampurkan dengan soda api.

Kemudian, air yang sudah dicampur soda api dimasukkan ke tabung generator. Lalu dialiri listrik 12 volt 35 ampere hingga mendidih dan menghasilkan uap, baru kemudian disaring dengan air biasa. Dari uap itulah, kerja komponen karburator bisa digerakkan.

Dari uji coba sementara, diketahui bahwa motor bisa melaju hingga kecepatan 40 kilometer per jam untuk menambah daya aki. Sementara itu, setengah liter air yang berfungsi sebagai bahan bakar bisa bertahan hingga delapan jam.

“Pengembangan motor berbahan bakar air karya siswa ini, membutuhkan waktu sekitar dua bulan, dimulai proses riset hingga modifikasi. Biaya perakitan tak lebih dari Rp400 ribu. Sejauh ini, teknologi motor berbahan bakar air sebatas diaplikasikan ke motor jenis empat tak,” kata Danang dikutip dalam keterangannya, Senin (13/5).

(Bahan bakar air untuk motor)

 

Kepala SMK Teknologi Balung Abu Hasan menyampaikan, produk ini akan terus disempurnakan sebagai produk energi terbarukan. Hasan juga berharap produk ini bisa dipatenkan.

Dengan demikian, motor perubahan air ini dapat dikembangkan secara modern agar ketergantungan penggunaan bahan bakar minyak dapat lebih ditekan, sehingga mengurangi dampak pemanasan global.

“Jika ini berhasil disempurnakan, maka kita tidak perlu lagi khawatir bakal kehabisan bahan bakar minyak karena kita sudah punya energi alternatifnya. Dengan dukungan yang tepat, teknologi dapat menjadi pendorong utama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan hijau,” tutup Hasan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: