Ilustrasi ASI yang diubah jadi bubuk. (Foto: estefaniavizcaino via Canva)

Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan tren pengolahan air susu ibu (ASI) menjadi bubuk dengan teknik freeze-drying. Apakah aman untuk bayi?

Di dalam video yang beredar di media sosial TikTok, seorang pemengaruh mengunggah video yang menampilkan pengalamannya menggunakan jasa perusahaan yang bisa mengubah ASI menjadi bubuk.

Proses pembuatan ASI bubuk dimulai dengan pengiriman ASI menggunakan cooler box. Setelah dua minggu, pengirim akan menerima satu kotak berisi beberapa sachet ASI bubuk.

Disebutkan bahwa masa tahan ASI bubuk bisa lebih lama, serta penyajiannya lebih praktis dibandingkan metode pemberian ASI pada umumnya.

 

Apa Itu Freeze-Drying ASI?

Freeze-drying, atau Lyophilization, adalah sebuah proses saat ASI dibekukan dengan suhu -40 hingga -50 derajat celcius. Kemudian, air dihilangkan melalui sublimasi (perubahan langsung dari padat ke gas) di bawah vakum.

Proses ini memungkinkan ASI menjadi bubuk dan memiliki masa simpan yang lebih lama tanpa memerlukan pendinginan, serta bisa dilarutkan kembali ke dalam air ketika dibutuhkan.

Teknik freeze-drying ini, dilakukan dengan tujuan memperpanjang umur simpan ASI. Biasanya ketahanan daya simpan ASI di dalam freezer selama 6 bulan, namun dengan metode freeze-drying ASI dapat disimpan di freezer selama 3 tahun.

 

Sejarah Freeze-Dried ASI

Melansir dari situs web Parents, metode freeze-drying diyakini sudah ada sejak abad ke-13, ketika Suku Inca menggunakan metode pengeringan beku untuk mengawetkan kentang.

Namin, bagaimana dengan konsep ASI beku-kering? ASI beku-kering merupakan proses mengubah ASI perah menjadi berbentuk bubuk. ASI yang diperah dan dibekukan harus disimpan dengan cara tepat, sehingga kondisinya tetap baik saat dikonsumsi bayi. 

Untuk mengubah ASI menjadi bubuk, ASI harus dibekukan terlebih dahulu pada suhu -40 derajat celcius. Kemudian, susu tersebut diproses melewati ruang hampa udara yang dalam untuk menghilangkan udaranya.

Nantinya, susu akan mengalami sublimasi, atau proses yang mengubah suatu zat dari padat langsung menjadi gas tanpa fase cair.

Proses ini, bisa mempertahankan struktur molekul dalam susu yang berdampak pada rasa dan kualitas nutrisi susu. Proses pengeringan beku akan menghasilkan bubuk ASI yang halus dan memiliki semua komponen ASI tanpa kandungan uap air.

 

Keamanan ASI yang Dikeringkan

Sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA), belum memberikan panduan resmi mengenai keamanan dan praktik terbaik dalam penggunaan teknik freeze-drying untuk ASI.

Meski demikian, WHO tetap menekankan pentingnya ASI segar sebagai sumber nutrisi terbaik untuk bayi dan anak-anak.

Lembaga FDA yang mengatur keamanan makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat, juga belum mengeluarkan spesifikasi atau pedoman khusus, tentang produk ASI yang diolah dengan freeze-drying.

 

Apakah ASI Bubuk Direkomendasikan untuk Bayi?

Sampai saat ini, Academy of Pediatrics (AAP) belum mengatur tentang pemberian ASI bubuk untuk bayi. Sejauh ini juga tidak banyak penelitian tentang apakah ASI bubuk aman dikonsumsi.

Di sisi lain, Layanan Kesehatan Alberta di Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan ASI bubuk.

“Sebagai dokter anak umum, saya mencoba untuk tetap berpegang pada pedoman AAP, pedoman CDC, pedoman FDA, dan mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keamanan dan kemanjuran ASI kering-beku,” jelas dr. Neela Sethi, spesialis anak dan konsultan laktasi kepada Parents.

dr. Sethi mengatakan, ASI eksklusif diberikan sampai usia anak 6 bulan. Selain itu, ASI sendiri adalah 100% nutrisi untuk bayi.

“Kami tidak 100% mengetahui bahwa hal ini berlaku pada ASI bubuk,” katanya.

 

Manfaat ASI Bubuk

Ada beberapa keuntungan yang bisa dirasakan dari ASI yang diubah jadi bubuk. Salah satunya, adalah masa simpan yang bisa lebih lama, yakni mencapai tiga tahun.

ASI bubuk juga bisa memberikan ketenangan bagi para orang tua saat bepergian. Pasalnya, ASI bubuk bisa disimpan dalam kantung dan mudah disisipkan ke dalam tas atau koper. Ibu juga tidak perlu khawatir kalau ASI-nya mencair.

Keuntungan terakhir, adalah ASI bubuk hanya memerlukan ruang penyimpanan yang lebih sedikit, sehingga cocok disimpan di ruangan kecil.

 

Risiko ASI Bubuk

Meskipun terlihat aman, tetapi tetap ada sejumlah risiko yang terjadi dalam proses pengeringan beku ASI.

Salah satunya, metode ini tidak melalui prosedur pasteurisasi yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya. Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI.

“Dengan demikian, maka risiko kontaminasi tetap menjadi ancaman, khususnya pada saat rekonsiliasi penambahan air pada bubuk freeze-dryed ASI sebelum dikonsumsi bayi,” ungkap Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Naomi Esthernita Fauzia Dewanto.

Satgas ASI IDAI memperingatkan kepada semua pihak, agar tidak gegabah mempromosikan atau memberikan freeze-dryed ASI kepada bayi.

Apalagi bayi dengan kondisi medis tertentu, seperti bayi prematur atau bayi yang mengalami gangguan kekebalan tubuh atau penyakit kronis.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: