Bangga, 2 Siswa Asal Indonesia Raih Juara pada Kompetisi Robot di Malaysia

 

12 Juni 2024
Jehan Faiza Adianto dan Waffi Damaraihan Adianto memenangkan lomba robot. (Foto: Dok. Pribadi)

Jehan Faiza Adianto (14) dan Waffi Damaraihan Adianto (11), berhasil meraih Juara 2 dan Juara 3 pada kompetisi International Robotics Talent Competition 2024 di Malaysia.

Kompetisi robotik ini diselengggarakan pada 17-19 Mei 2024 di Universiti Kebangsaan Malaysia, Selangor, Malaysia.

Di dalam perlombaan ini, kategori lomba dibagi menjadi dua, yakni open category dan closed category. Adapun kategori lomba dalam open category mencakup Innovation Creative Robot.

Di sisi lain, kategori dalam closed category mencakup Robomind, Mission Robot, Challenge Robot, dan Sumo Robot. Perlombaan ini diikuti oleh siswa jenjang SD-SMA dari Indonesia dan Malaysia.

Ibunda Jehan dan Waffi, Ratna Dewi, mengaku bangga dengan pencapaian yang berhasil diraih anak-anaknya. Apalagi, mereka bisa mengalahkan 75 kontestan lainnya dalam perlombaan robot ini.

(Jehan dan Waffi berkompetisi. Foto: Dok. Pribadi)

 

Membuat Sensor Kebocoran Gas

Jehan yang merupakan siswi SMPIT Arafah Bekasi meraih Juara 2 untuk robot Arduino yang ia buat. Arduino adalah perangkat elektronik bersifat open source yang sering digunakan untuk merancang dan membuat perangkat elektronik, serta software yang mudah untuk digunakan.

Arduino ini kemudian digunakan pada robot Mbot yang selanjutnya digunakan selama perlombaan. Mbot adalah robot kecil yang bertujuan menjadi alat belajar bagi anak-anak untuk membuat program.

Pada perlombaan tersebut, Jehan memprogram sistem keamanan untuk mendeteksi kebocoran gas. Dalam praktiknya, Jehan menggunakan LED tiga warna, yakni hijau, kuning, dan merah untuk menandakan tingkat bahaya kebocoran gas.

Jehan juga memasang sensor sinyal (buzzer) yang akan menghasilkan bunyi saat tanda kebocoran gas terdeteksi oleh sistem.

“Jadi cara kerjanya saat ada kebocoran gas, sensor akan memberikan sinyal pada buzzer untuk memberikan sinyal berupa suara. Jadi ada suara yang menandakan kebocoran gas sudah sangat parah. Kemudian, tingkat keparahannya akan ditandai dengan warna hijau jika kebocoran gas tidak terlalu parah, warna kuning menandakan kebocorannya sudah lumayan parah, dan warna merah menandakan kebocorannya sudah sangat bahaya. Makanya sensor gas memberikan sinyal kepada buzzer dan memberikan sinyal juga kepada server untuk membuka kuncinya,” ujar Jehan kepada DAAI TV, Jumat (31/5).

Untuk membuktikan robotnya berfungsi, Jehan mengontrolnya melalui aplikasi yang terhubug dengan sensor gas dan sampel gas yang digunakan.

Sementara itu, sang adik, Waffi, yang merupakan siswa SDN Jatimekar VI Bekasi, meraih Juara 2 dalam kategori Mission Robot. Dalam kategori ini, robot yang diprogram oleh Waffi harus bisa memindahkan koin menggunakan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Jika robot tersebut berhasil melewati jalur tanpa menabrak pembatas atau rintangan, maka poin peserta tidak akan berkurang.

Meskipun menduduki peringkat kedua, tetapi Waffi mengaku belum puas dan bertekad untuk bisa menampilkan yang terbaik di kesempatan selanjutnya.

“Aku harus lebih teliti lagi di lomba selanjutnya,” kata Waffi.

Tidak hanya mendapat juara 2, kakak-beradik ini juga mendapatkan juara 3 pada kategori Sumo Robot. Dalam kategori ini, keduanya mengadu kekuatan robot mereka dengan melawan robot kontestan lainnya.

(Jehan dan Waffi meemnangkan kompetisi. Foto: Dok. Pribadi)

 

Semangat Pantang Menyerah

Jehan mengaku, ini merupakan perlombaan robot pertama bagi dirinya, sehingga ia cukup gugup saat harus melakukan presentasi di depan dewan juri.

Jehan juga tidak menyangka jika dirinya bisa meraih juara kedua dengan robot yang ia program sendiri.

“Senang karena aku bisa menggerakan arduinonya dengan mudah. Aku tiba-tiba pas dengar juara 2 senang. Pas dengar pengumuman kaget, senang, nggak nyangka bisa juara 2. Aku merasa juara dua belum cukup. Aku butuh ada juara satu. Kalau misalkan nanti ada lomba lagi, aku pengin coba lagi dan lebih semangat lagi nantinya,” ungkap Jehan.

Jehan berpesan, bagi teman-teman yang ingin mendalami hobi atau keahliannya di bidang robotik harus memiliki tekad dan semangat kuat untuk belajar.

Semua informasi soal robotik, kata Jehan, bisa dipelajari dengan mudah melalui beragam buku, aplikasi, bahkan media sosial seperti YouTube. Jika merasa masih kurang, Jehan dan Waffi menyarankan untuk belajar langsung kepada ahlinya.

“Pantang menyerah, kesalahan atau kegagalan kita pasti bisa kita jadikan pelajaran untuk selanjutnya. Jadi nggak perlu menyerah kalau misalkan gagal. Dari kegagalan itu bisa kita jadikan pelajaran. Kalau memang ada salah, jangan menyerah dan harus tetap semangat,” tutup Jehan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: