Tidak Bergantung pada Guru, Sekolah Gratis Ini Dikelola Sendiri oleh Siswanya

5 Juli 2024
Siswa Bamboo School. (Foto: Situs web 13ased.moe.go.th)

Di sekolah Mechai Pattana atau yang dikenal juga sebagai Bamboo School, para siswa bertanggung jawab sendiri terhadap sistem pembelajaran sekolah. Apa alasannya?

Sekolah Mechai Pattana didirikan pada tahun 2008 di Wilayah Lamplaimat, Provinsi Buriram, Thailand, sebagai sekolah swasta gratis untuk anak-anak kurang mampu di Thailand.

Sekolah ini juga dikenal sebagai Bamboo School karena sebagian besar bangunan sekolah dibangun dari bambu. Bamboo School memiliki keunikan lain karena menjadi tempat belajar bagi anak-anak dengan masalah kesehatan, yatim-piatu, kurang mampu, atau telantar yang ada di perbatasan Thailand.

Menyitat dari situs resmi Bamboo School, sekolah ini merupakan lembaga pendidikan terkenal di Thailand yang dinamai sesuai dengan nama Mechai Viravaidya, seorang aktivis sosial dan advokat terkemuka untuk inisiatif pendidikan dan kesehatan masyarakat di Thailand.

Sekolah ini berdiri sebagai tanggapan atas keresahan Mechai terhadap kegagalan model pembelajaran hafalan di sekolah-sekolah konvensional Thailand, serta merajalelanya ketidaksetaraan latar belakang ekonomi antara murid yang mampu dan tidak.

Mechai melihat, ada banyak eksploitasi dalam masyarakat dan dalam sistem sekolah reguler. Akhirnya, ia berpikir mengapa tidak membuat sekolah sendiri dan menjalankannya dengan cara yang lebih baik.

“Sekolah yang akan menghasilkan warga negara yang baik, sopan, dan jujur yang mau berbagi, yang menghormati orang lain, yang dapat mencari jawaban, yang cukup mandiri, dan yang mendukung kesetaraan gender, semua hal yang ingin saya lihat dalam diri seseorang,” ujar Mechai disitat dari situs resminya, Jumat (5/7).

Para siswa berasal dari berbagai latar belakang, sebagian besar berasal dari keluarga pedesaan dan miskin. Ada juga siswa yang berasal dari Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan berbagai kelompok etnis minoritas.

(Siswa menanam pohon)

 

Bayar Sekolah dengan Menanam Pohon

Di sekolah ini, para siswa memegang kendali atas berjalannya sistem di sekolah. Mulai dari berkumpul di awal hari hingga memeriksa seragam setiap murid.

Para orang tua dan siswa membayar biaya pendidikan mereka, dengan menanam 800 pohon per tahun. Mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan 400 jam pelayanan masyarakat setiap tahunnya.

Sekolah ini juga tidak memiliki petugas kebersihan di sekolah, sehingga pasa siswa harus membersihkan sekolahnya sendiri.

Tidak mengherankan, karena ide di balik berdirinya sekolah ini adalah untuk menginspirasi generasi pemimpin masa depan.

Para siswa mengaku senang bersekolah di sini. Pasalnya, sekolah asrama ini mengajarkan siswa banyak pengalaman baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Untuk berkomunikasi dengan orang tua dan teman, para siswa akan menulis surat sebagai pengganti telepon seluler yang dibatasi penggunaannya hanya selama satu jam per minggu.

Meskipun para guru masih bertanggung jawab untuk memimpin pelajaran, tetapi para siswa akan menentukan sendiri siapa yang akan mengajar mereka.

Para siswa OSIS juga membuat peraturan agar siswa lainnya tetap disiplin, bahkan makan malam di sekolah pun diatur oleh para siswa.

Sementara itu, siswa yang lebih tua akan menyajikan makanan dan setiap orang bertanggung jawab untuk membersihkan bekas makanannya sendiri.

Setelah piring makanan dibersihkan, dewan siswa akan melakukan pengecekan. Jika masih ada kotoran yang tertinggal, nantinya siswa terkait akan disuruh mencucinya lagi.

(Siswa Bambooo School)

 

Belajar Bisnis Sampai Bertani

Sekolah ini menerapkan praktik pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dari PBB.

Jadi, tidak hanya belajar melalui kurikulum sekolah formal, para siswa di Mechai Pattana juga harus menguasai keterampilan yang berorientasi pada kehidupan dan karier mereka di masa depan. Misalnya seperti belajar manajemen bisnis, perekrutan, dan tanggung jawab keuangan pribadi.

Di sisi lain, sekolah ini juga memiliki kebun sayur organik sendiri, sehingga para siswa bisa belajar menanam sawi putih, daun bawang, dan jamur. Untuk memastikan kebun tetap aman, para siswa menggunakan pupuk bebas bahan kimia saat memulai proyek pertanian.

Ada juga berbagai keterampilan lain yang bisa dipelajari di sekolah ini, seperti pembuatan toples, lilin lebah, atau bahkan kultur jaringan.

Bisa dibilang, sekolah ini dirancang untuk memupuk kemandirian, tanggung jawab, dan disiplin kepada siswanya melalui pengalaman langsung.

(Siswa belajar keterampilan)

 

Murid Menyeleksi Guru dan Siswa Sekolah

Sistem di sekolah dijalankan langsung oleh para siswanya. Dengan demikian, ketika ada siswa atau guru baru yang mendaftarkan diri ke sekolah, dewan siswa akan memutuskan apakah mereka akan diterima atau tidak.

Selain itu, saat ada peralatan seperti komputer hingga mobil yang perlu dibeli oleh sekolah, para siswa harus mengumpulkan dana dan mencari harga terbaik, untuk memastikan anggaran digunakan sesuai kebutuhan.

Sekolah Mechai Pattana telah mendapatkan pengakuan, baik secara nasional maupun internasional. Pengakuan ini, didapatkan atas filosofi pendidikannya yang progresif, serta upayanya untuk memberdayakan siswa agar menjadi warga negara yang aktif dan terlibat yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: