Keren! Mahasiswa Sanata Dharma Raih Medali Emas Setelah Buat Mesin Pemilah Sampah Otomatis
Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika, Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta membuat mesin pemilah sampah otomatis.
Tim yang terdiri atas Stefanus Adjie Pramono, Subagyo, Johannes Leon, dan Valentino Rangga Widianto ini, menciptakan solusi inovatif yang memecahkan tantangan nyata.
Adapun mesin pemilah sampah ini, dinamakan Automated Trash Sorting System with ESP32-CAM and Edge Impulse.
Ide pembuatan mesin pemilah sampah ini, muncul untuk mengatasi permasalahan sampah yang mendesak di Yogyakarta. Selain itu, karya ini menjadi wujud kontribusi dalam membangun praktik yang ramah lingkungan.
Sistem yang dikembangkan, mampu secara otomatis memilah sampah menjadi tiga kategori utama, yakni sampah sisa, plastik, dan kertas.
Pemilahan ini, dilakukan menggunakan teknologi ESP32-CAM sebagai modul mikrokontroler yang dilengkapi dengan kamera untuk menangkap gambar sampah, serta menggunakan teknologi Edge Impulse untuk pengenalan gambar dan klasifikasi limbah.
(Mesin Pemilah Sampah. Foto: Situs web USD)
Mendapat Medali Emas
Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta juga berhasil memperoleh medali emas dalam Kompetisi Internasional Indonesia Young Scientist Association (IYSA) yang berkolaborasi bersama Sekolah Vokasi Diponegoro, International IoT Olympiad (I30) 2024.
Medali emas ini, diraih dengan karya berjudul Automated Trash Sorting System with ESP32-CAM and Edge Impulse.
Keberhasilan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tetapi juga motivasi besar bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Terlebih lagi, karya efisien ini tidak hanya diakui secara lokal, tetapi juga secara internasional dalam ajang I3O. Selain itu, juga mengilhami semangat kolaborasi dalam menghadapi tantangan global dengan solusi lokal yang inovatif dan berkelanjutan.
