Sempat Didemo Warga, Kakek asal Kediri Rawat ODGJ Puluhan Tahun di Rumah Sendiri

 

23 Desember 2024

Kakek Nawawi dan anaknya, Munir. (Foto: DAAI TV)

Nawawi (79) seorang kakek dari Desa Canggu, Kec. Badas, Kab. Kediri, Jawa Timur, rela merawat puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di rumahnya tanpa mematok biaya.

Nawawi bersama keluarganya menyulap rumah yang ia tempati menjadi Panti Jiwa Baitussalam. Tidak sendirian, Nawawi dan keluarga juga tinggal bersama ODGJ di tempat rehabilitasi tersebut.

Perjalanannya merawat ODGJ bermula saat ia bekerja sebagai buruh bangunan di tahun 1998. Kala itu, Nawawi sedang melakukan renovasi pada sebuah pondok pesantren.

Pada saat yang bersamaan, beberapa santri mulai mengalami gangguan disosiatif massal atau yang lebih dikenal dengan kerasukan. Melihat hal tersebut, pengurus panti meminta bantuan Nawawi untuk menangani para santri.

Keberhasilan Nawawi dalam mengatasi masalah tersebut membuatnya dikenal luas, sehingga mulai banyak ODGJ yang mencari bantuan kepadanya.

Lambat laun, rumah Pak Nawawi berubah menjadi tempat singgah bagi puluhan ODGJ dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Surabaya, Gresik, Semarang, Kalimantan, Sumatra, hingga Aceh.

Hal ini pun membuat Nawawi tergerak untuk membuka tempat rehabilitasi bagi ODGJ agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Saat ini, Nawawi dan keluarga merawat 25 ODGJ dengan rentang usia 30-50 tahun di rumah mereka.

(Kegiatan ODGJ di rumah)

 

Kegiatan di Panti Rehabilitasi

Tidak berpangku tangan, Nawawi dan keluarga berusaha membuat para ODGJ semakin berdaya dengan mengajarkan beberapa keterampilan. Mulai dari memasak, bercocok tanam, hingga membantu buruh bangunan.

Meski demikian, hal yang paling utama Nawawi tularkan kepada ODGJ adalah mengajak mereka untuk beribadah.

“Diajak salat yang paling utama itu. Kalau semisal ada yang bangun rumah, pasien-pasien itu juga bisa membantu mereka. Ada juga yang cari rumput,” ungkap Munir, anak dari Nawawi, dikutip dalam tayangan YouTube Mimpi Jadi Nyata, Senin (23/12).

 

Menuai Pro dan Kontra di Masyarakat

Mendirikan tempat rehabilitasi mandiri tentunya tidak mudah. Nawawi juga harus menghadapi pro dan kontra dari masyarakat tempat sekitar ia tinggal.

Tidak jarang masyarakat mengeluhkan para ODGJ yang doanggap kerap mencuri hasil perkebunan hingga sepeda milik masyarakat.

Untuk mengantisipasti hal ini, Nawawi dan keluarganya diimbau untuk membuat yayasan dengan bantuan dari Dinas Sosial (dinsos) agar pasien ODGJ bisa dipantau dengan lebih maksimal.

“Setiap tahun pihak dinsos berkunjubg ke yayasan kami. (Kami juga pernah menerima bantuan sekali (berupa) sembako,” kata Munir.

Meskipun sulit, tetapi Nawawi mengaku bahagia bisa membantu ODGJ agar sembuh dan beraktivitas normal seperti sedia kala.

“Alhamdulillah, daripada dulunya kerja keras, sudah. Akhir-akhir sudah tua, dengan Allah dikasih pekerjaan yang begini, ya, terus saya terima dengan ikhlas, rida, lah,” ungkap Nawawi.

(Kegiatan ODGJ di rumah)

 

Mengandalkan Dana dari Keluarga Pasien

Untuk bisa terus beroperasi dan menutupi kebutuhan sehari-hari, Nawawi mengandalkan bantuan dana dari keluarga pasien ODGJ yang ia rawat.

Meski demikian, Nawawi dan keluarga tidak mematok harga yang harus dibayarkan keluarga pasien sebagai biaya perawatan di rumahnya.

“(Bantuan dana) dari keluarga pasien tapi semampunya. Jadi ada yang ngasih lebih, ada yang enggak ngasih lebih,” jelas Munir.

Sehari-hari, pasien tidur bersama-sama di beberapa ruangan berbeda. sebagian ada yang tidur di musala pribadi, sedangkan sebagian lainnya tidur di ruang tamu.

Namun, khusus untuk pasien perempuan diberikan kamar tidur sendiri yang terpisah dari pasien laki-laki.

Munir bercerita, ada salah satu pasien yang ia rawat sejak kecil berhasil sembuh dan pulang keluarganya, tetapi tak lama pasien tersebut kembali ke yayasan dan masih mengingat Munir. Menurutnya, ini merupakan salah satu hal yang paling berkesan selama dirinya merawat pasien ODGJ.

Walaupun berat, tetapi Munir bertekad untuk terus membantu sang ayah untuk merawat ODGJ hingga pulih.

“Saya sudah besar seperti ini, saya selalu ingat orang tua saya yang membesarkan saya sampai seperti ini. Jadi apa pun yang terjadi, orang tua di rumah, saya selalu ingat saya harus siap untuk menjaga orang tua saya,” tutup Munir.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: