Bisa Memabukkan, Kenalan dengan Tanaman Kecubung dan Khasiatnya
Kecubung (Datura metel L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan banyak dibudidayakan di negara tropis. Kecubung diketahui bisa menyebabkan efek mabuk, apa penyebabnya?
Belum lama ini, ramai diberitakan puluhan orang di Kalimantan Selatan mengalami mabuk kecubung.
Tidak hanya dilarikan ke rumah sakit, beberapa di antaranya pun ada yang sampai meinggal dunia. Apa itu kecubung dan mengapa buahnya bisa berbahaya?
Kecubung berasal dari famili Solanaceae berupa semak berkayu hijau, dengan daun berbentuk bulat telur sepanjang (15-20 cm).
Kecubung juga dikenal dengan nama “terompet setan” karena bisa menyebabkan efek negatif bagi manusia, seperti halusinasi hingga pingsan.
Tanaman ini memiliki bunga berwarna putih atau ungu yang mirip terompet, sedangkan buahnya berwarna hijau dengan bentuk bulat dan berduri. Di dalam buahnya, berisi biji-biji kecil berwarna kuning hingga kecokelatan.
Sahabat DAAI perlu berhati-hati karena seluruh bagian dari tanaman ini mengandung racun atau toksin. Tanaman ini juga kerap disalahgunakan menjadi zat adiktif seperi narkoba.
Meskipun tidak termasuk golongan narkotika, tetapi bunga kecubung kerap digunakan sebagai penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius karena punya khasiat anestesi. Ini karena, tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi.
Kenapa Kecubung Bisa Memabukkan?
Berdasarkan situs web Ilmu Pengetahuan dan Teknologi via Badan Narkotika Nasional (BNN), disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid.
Senyawa jenis ini terdiri atas atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Kandungan skopolamin yang ada dalam bunga kecubung, dikenal dengan sebutan ‘The Devil’s Breath’ atau napas setan. Dalam dosis yang tinggi, obat ini bisa menyebabkan kematian, bahkan bisa menghilangkan ingatan penggunanya.
Karena sifatnya yang memabukkan itulah, bunga kecubung dan tembakau gorila ikut dalam daftar 15 tanaman yang diusulkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk masuk dalam golongan narkotika.
Konon, efek mabuk dari kecubung jauh lebih dahsyat ketimbang ganja. Itulah mengapa, sering terdengar cerita orang berhalusinasi atau tidak sadarkan diri sampai berhari-hari karena mengonsumsi kecubung.
Secara umum, efek samping kecubung akan dimulai kisaran 30-60 menit setelah tanaman tersebut dikonsumsi oleh seseorang, misalnya saat diolah menjadi bahan baku rokok.
Kemudian, efek sampingnya akan terus berlangsung selama 24-48 jam. Tidak jarang, dilaporkan sejumlah kasus keracunan kecubung dapat terasa efeknya hingga sekitar 2 minggu.
Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat
Meski berbahaya, tetapi ternyata kecubung bisa dimanfaatkan untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit.
kecubung kaya akan berbagai macam komponen bioaktif, misalnya saponin, steroid, alkaloid, triterpenoid, flavonoid, dan tanin. Kumpulan dari komponen bioaktif ini ternyata bisa dijadikan sebagai obat alternatif.
Misalnya, menyembuhkan memar, luka, sakit gigi, demam, bronkitis, asam urat, dan asma. Selain itu, tanaman ini juga dikatakan bisa membantu pasien yang memiliki penyakit jantung, penyakit diabetes, gangguan kejiwaan, epilepsi, masalah kulit, diare, dan demam.
Umumnya, pengobatan menggunakan bagian tanaman kecubung, ditujukan untuk bagian luar tubuh. Misalnya dengan cara dioleskan, dibalur, atau ditempelkan pada bagian yang sakit.
Jika telanjur mengonsumsi bagian tumbuhan ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek sampingnya.
Di antaranya melakukan detoksifikasi, mengonsumsi obat dengan resep dokter, serta melakukan pemantauan di bawah pengawasan dokter.