Meninggal Akibat Kanker, Mahasiswi Ini Donasikan Uang Hasil Kerjanya untuk Bantu Adik Tingkat

 

11 Juli 2024
Mendiang Cha Soo-hyun dan pesan peringatan dari pihak kampus. (Foto: Universitas Daegu)

Mendiang Cha Soo-hyun (22) mendonasikan uang hasil bekerja paruh waktunya sebesar KRW 6 juta (sekitar Rp70,4 juta) untuk membantu adik-adik tingkatnya agar bisa meraih mimpi mereka.

Menyitat dari situs web Naver News, mendiang Cha Soo-hyun merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Daegu, Korea Selatan.

Mahasiswi yang bercita-cita menjadi guru ini, diketahui meninggal akibat kanker usus yang telah lama diidapnya.

Menurut keterangan pihak Universitas Daegu, pada Selasa (9/7), Cha Min-soo yang merupakan ayah dari almarhum Cha Soo-hyun, mendonasikan uang tersebut untuk dana pengembangan universitas.

Sang ayah mengatakan bahwa putrinya pernah bekerja paruh waktu di sebuah toko roti lapis di kampus, serta ia ingin putrinya menggunakan uang tersebut untuk membantu para mahasiswa yang ingin mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang guru.

 

Didiagnosis Menderita Kanker

Cha Soo-hyun diketahui didiagnosis menderita poliposis adenomatosa familial (FAP) pada saat mendaftar di Universitas Daegu pada 2021 lalu.

Penyakit ini ditandai dengan munculnya ratusan hingga ribuan adenoma di usus besar (rectum). Penyakit ini memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker kolorektal (kanker usus besar), tetapi Cha memilih pengobatan alami daripada operasi.

Pasalnya, operasi kolorektal adalah operasi besar yang dapat meninggalkan efek samping yang signifikan. Tentunya, hal ini tidak mudah dilewati oleh seorang wanita muda berusia dua puluhan.

Ayah Cha dilaporkan kehilangan organ tubuhnya karena penyakit yang sama lebih dari 20 tahun yang lalu.

Ketika Soo-hyun didiagnosis menderita penyakit yang sama dengan saya, saya merasa seperti langit runtuh. Saya sangat tertekan dan berpikir bahwa saya telah mewariskan penyakit yang mengerikan kepada anak perempuan saya, sehingga saya tidak bisa berhenti menangis saat itu,” ujar Cha Min-soo.

Terlepas dari penyakitnya, Cha Soo-hyun terus belajar dengan giat selama tiga tahun tanpa cuti selama satu semester, demi mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang guru.

Dia bekerja sebagai mahasiswa peneliti di laboratorium Profesor Dong-Oh Moon, seorang profesor di departemen yang sama, dan bekerja paruh waktu di sebuah toko roti lapis di kampus.

(Pesan peringatan untuk mengenang Cha Soo-hyun. Foto: Universitas Daegu)

 

Mendonasikan Uang untuk Membantu Adik Tingkat

Pada akhir tahun 2023 lalu, kesehatan Cha memburuk dan ia didiagnosis menderita kanker usus besar stadium 4.

Saat berbicara dengan ayahnya di samping tempat tidurnya, Cha menyebutkan bahwa ia menabung sejumlah uang yang ia dapatkan dari pekerjaan paruh waktunya.

Saya ingin menggunakannya untuk membantu orang-orang yang lebih muda untuk mewujudkan impian mereka yang tidak dapat saya penuhi,” kata Cha.

Ayah Cha menjelaskan, putrinya sangat ingin melakukan praktikum mengajar di semester empat dan dia sangat kecewa karena tidak bisa melakukannya.

Setelah lama berjuang melawan penyakitnya, Cha meninggal dunia awal bulan lalu pada usia 22 tahun. Setelahnya, ayah Cha menyumbangkan KRW 6 juta kepada pihak universitas sebagai beasiswa bagi para mahasiswa di fakultas keguruan, sesuai dengan keinginan terakhir putrinya.

Ketika saya melihat para mahasiswa yang belajar keras untuk menjadi guru, saya merasa mereka semua adalah putri saya. Saya berharap, uang yang mengandung makna berharga dari putri saya ini, akan memberikan sedikit semangat bagi para junior yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi guru,” ungkap Cha Min-soo.

Wakil Presiden Universitas Daegu Lee Jung-ho menyampaikan, “Kesedihan orang tua yang kehilangan anak tidak dapat disembunyikan, tetapi sebagai seorang profesor di departemen yang sama, kehilangan seorang mahasiswa juga sangat menyakitkan. Kami akan memastikan bahwa impian Soo-hyun yang belum tercapai akan tetap ada di kampus dan diwariskan kepada generasi berikutnya.”

Untuk mengenang impian Cha yang ingin menjadi seorang guru, pihak Universitas Daegu telah mengukir nama Cha dan pesan peringatan di sebuah bangku di dekat gedung Fakultas Pendidikan, serta di dekat toko tempat Cha bekerja paruh waktu.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: